CISC adalah singkatan dari Complex Intruction Set Computer dimana prosesor tersebut memiliki set instruksi yang kompleks dan lengkap. Sedangkan RISC adalah singkatan dari Reduced Instruction Set Computer yang
artinya prosesor tersebut memiliki set instruksi program yang lebih
sedikit. Karena perbedaan keduanya ada pada kata set instruksi yang
kompleks atau sederhana (reduced).
Pendekatan CISC
Tujuan utama dari arsitektur CISC adalah melaksanakan suatu perintah
cukup dengan beberapa baris bahasa mesin sedikit mungkin. Hal ini bisa
tercapai dengan cara membuat perangkat keras prosesor mampu memahami dan
menjalankan beberapa rangkaian operasi. Untuk tujuan contoh kita kali
ini, sebuah prosesor CISC sudah dilengkapi dengan sebuah instruksi
khusus, yang kita beri nama MULT. Saat dijalankan, instruksi akan
membaca dua nilai dan menyimpannya ke 2 register yag berbeda, melakukan
perkalian operan di unit eksekusi dan kemudian mengambalikan lagi
hasilnya ke register yang benar. Jadi instruksi-nya cukup satu saja…Download
MULT 2:3, 5:2
MULT dalam hal ini lebih dikenal sebagai “complex instruction”, atau
instruksi yang kompleks. Bekerja secara langsung melalui memori komputer
dan tidak memerlukan instruksi lain seperti fungsi baca maupun
menyimpan.
Satu kelebihan dari sistem ini adalah kompailer hanya menerjemahkan
instruksi-instruksi bahasa tingkat-tinggi ke dalam sebuah bahasa mesin.
Karena panjang kode instruksi relatif pendek, hanya sedikit saja dari
RAM yang digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi tersebut.
Pendekatan RISC
Prosesor RISC hanya menggunakan instruksi-instruksi sederhana yang bisa
dieksekusi dalam satu siklus. Dengan demikian, instruksi ‘MULT’
sebagaimana dijelaskan sebelumnya dibagi menjadi tiga instruksi yang
berbeda, yaitu “LOAD”, yang digunakan untuk memindahkan data dari memori
ke dalam register, “PROD”, yang digunakan untuk melakukan operasi
produk (perkalian) dua operan yang berada di dalam register (bukan yang
ada di memori) dan “STORE”, yang digunakan untuk memindahkan data dari
register kembali ke memori. Berikut ini adalah urutan instruksi yang
harus dieksekusi agar yang terjadi sama dengan instruksi “MULT” pada
prosesor RISC (dalam 4 baris bahasa mesin):
LOAD A, 2:3
LOAD B, 5:2
PROD A, B
STORE 2:3, A
Awalnya memang kelihatan gak efisien iya khan? Hal ini dikarenakan
semakin banyak baris instruksi, semakin banyak lokasi RAM yang
dibutuhkan untuk menyimpan instruksi-instruksi tersebut. Kompailer juga
harus melakukan konversi dari bahasa tingkat tinggi ke bentuk kode
instruksi 4 baris tersebut.
Bagaimanapun juga, strategi pada RISC memberikan beberapa kelebihan.
Karena masing-masing instruksi hanya membuthukan satu siklus detak untuk
eksekusi, maka seluruh program (yang sudah dijelaskan sebelumnya) dapat
dikerjakan setara dengan kecepatan dari eksekusi instruksi “MULT”.
Secara perangkat keras, prosesor RISC tidak terlalu banyak membutuhkan
transistor dibandingkan dengan CISC, sehingga menyisakan ruangan untuk
register-register serbaguna (general purpose registers). Selain itu,
karena semua instruksi dikerjakan dalam waktu yang sama (yaitu satu
detak), maka dimungkinkan untuk melakukan pipelining.
Memisahkan instruksi “LOAD” dan “STORE” sesungguhnya mengurangi kerja
yang harus dilakukan oleh prosesor. Pada CISC, setelah instruksi “MULT”
dieksekusi, prosesor akan secara otomatis menghapus isi register, jika
ada operan yang dibutuhkan lagi untuk operasi berikutnya, maka prosesor
harus menyimpan-ulang data tersebut dari memori ke register. Sedangkan
pada RISC, operan tetap berada dalam register hingga ada data lain yang
disimpan ke dalam register yang bersangkuta
Tuesday, June 10, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment